lokasi bandara kuala namu medan
View Larger Map
gunakan panah dan tanda + dan - untuk mempermudah pencarian alamat anda
Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1991. Dalam kunjungan kerja ke Medan, Azwar Anas, Menteri Perhubungan saat itu, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
Persiapan pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.
Begitu bandara ini beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013, Bandara Polonia ditutup untuk penerbangan komersial dan hanya akan dipakai untuk penerbangan militer oleh TNI-AU.
Tarif Taksi Medan-Bandara Kuala Namu Rp 130 Ribu, Kereta Rp 80 Ribu
Medan - Berbagai moda transportasi diberangkatkan dari Medan menuju bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) dalam simulasi yang berlangsung hari ini, termasuk taksi. Untuk argo taksi, tarifnya berkisar Rp 130 ribu sekali jalan.
Selain taksi, Bandara Kuala Namu juga bisa diakses memakai kereta bandara. Harga tiketnya belum ditetapkan, namun ada di kisaran Rp 80.000 sekali jalan.
Dalam simulasi yang dilakukan hari ini, Sabtu (6/7/2013), ada empat moda transportasi yang diujicoba menuju Bandara Kuala Namu yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Mulai dari kereta api, bus, mobil pribadi dan taksi.
Taksi Bluebird yang merupakan taksi bandara, menyertakan 7 taksinya dalam simulasi ini. Taksi-taksi itu berangkat dari berbagai lokasi di Medan, antara lain Hotel Grand Aston City Hall, Grand Angkasa dan dari Bandara Polonia, bandara yang akan digantikan Kuala Namu.
Rata-rata argo taksi itu berakhir di angka Rp 130 ribu ketika taksi tiba di zona drop off bandara, tempat menurunkan penumpang.
Dari Hotel Grand Angkasa di Jalan Sutomo, Medan, taksi yang berangkat sekitar pukul 08.00 WIB, menempuh waktu sekitar 51 menit menuju Kuala Namu. Argo menunjukkan angka Rp 130.900, di luar biaya tol Rp 3.000. Taksi ini masuk melalui jalur tol Tanjung Selamat dan keluar di gerbang Tanjung Morawa.
Sementara taksi yang berangkat dari Bandara Polonia, membutuhkan waktu 1 jam 1 menit tiba di Kuala Namu dengan argo Rp 129.200. Taksi melalui jalur Jalan Mongonsidi, seterusnya masuk ke Jalan Sisingamangaraja dan masuk tol gerbang Amplas dan keluar di Tanjung Morawa.
“Total jarak tempuh dari Polonia hingga drop off penumpang di Kuala Namu sekitar 35,4 kilometer,” kata Febri S, pengemudi taksi yang berangkat dari Bandara Polonia.
Satu taksi lagi, yang juga berangkat dari Polonia namun melalui jalur Avros, kemudian lewat Jalan AH Nasution dan seterusnya masuk ke Jalan Sisingamangaraja tanpa lewat tol. Melalui jalur ini tarifnya Rp 132.000.
Sementara saat ujicoba jalur Kuala Namu–Medan yang berangkat pukul 12.47 WIB, taksi menempuh waktu 1 jam 3 menit sampai Bandara Polonia, tanpa masuk jalur tol. Argo taksi menunjukkan angka Rp 126.750.
Saat ini masih belum ada jalur tol dari Medan ke Bandara Kuala Namu. Rute yang bisa ditempuh, melalui pintu tol maupun tidak, menuju Simpang Kayu Besar, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang. Dari sana, tinggal menempuh jarak sekitar 18 kilometer jalan yang kadang menyempit dan belum rapi hingga ke bandara.
Jalan utama itu memang masih bermasalah karena pembebasan lahan terkendala. Selain rambu yang tidak jelas, lampu jalan juga belum dipasang sekitar 3 kilometer terakhir sebelum mendapatkan bandara. Jadi malam hari, jalanan masih gelap gulita, padahal 25 Juli rencananya Bandara Kuala Namu akan beroperasi penuh.