Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Palabuhsnratu, Pelita

Hanya berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu, warga Kampung Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan belum memiliki jalan beraspal dan akses ke jaringan listrik milik PLN. Lokasi Kampung Ciangkrek memang berada di balik perbukitan sehingga untuk menuju ke sana harus menempuh jalan terjal yang berbelok-belok.

"Jalan yang tersedia menuju Kampung Ciangkrek jalur jalan dengan lebar satu meter dan belum diaspal," kata Kepala Desa Mekarasih, Ujang Suryadi kepada Pelita, kemarin.

Jalur tersebut dibangun oleh masyarakat dengan dana swadaya dan dikerjakan secara gotong royong. Panjangnya mencapai empat kilometer dan merupakan akses dari Ciangkrek ke dua desa yakni Mekarasih dan Cibuntu.

Sampai sekarang, jalan menunju Ciangkrek itu belum diperlebar dan diperbaiki, apalagi diaspal. Padahal proposal peng-aspalan jalan Ciangkrek itu sudah dikirimkan ke mana-mana, kata Ujang.

Jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, hanya sepeda motor yang dapat mengaksesnya. Pada musim penghujan, badan jalannya dipenuhi lumpur dan kubangan air.

Menurut Ujang, sudah puluhan tahun warga Kampung Ciangkrek merasa dianaktirikan oleh Pemkab Sukabumi. Mereka seakan dibiarkan tidak memperoleh akses jalan yang cukup untuk menjangkau pusat-pusat pemerintahan, baik tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Jalannya sulit dilalui. Dari sini kalau naik ojek, ongkosnya Rp30.000, kontan," ujarnya.

Ujang berharap kepada Pemkab Sukabumi untuk segera merealisasikan jalan dan jaringan listrik di Kampung Ciangkrek. Tanpa akses jalan aspal dan jaringan listrik, warga Ciangkrek akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan taraf sosial dan kesejahteraannya.

"Padahal jarak kampung ini ke kantornya Pak Bupati hanya 13 kilometer," ungkap Ujang, (bud/3)

supandi|blogger