Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masih adakah kusta?

11-Des-2009, 16:11:36 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Pelabuhan Ratu, Puluhan orang penderita penyakit kusta (lepra) yang berasal Desa Cibuntu Kecamatan Simpenan, mendatangi kantor Pemda Kabupaten Sukabumi. Mereka meminta agar Pemerintah memberikan pengobatan gratis dan serius dalam menangi penyakit yang mereka derita. Pasalnya, penyakit Lepra itu telah merenggut satu nyawa akibat lambannya penanganan dari Dinas Kesehatan.

" Telah satu orang meninggal akibat penyakit ini karena tidak adanya penanganan serius dari Dinas Kesehatan" ujar Euneng, salah satu penderita kusta kepada wartawan, kemarin.

Dalam aksinya, puluhan penderita kusta didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan dari Jakarta. Mereka bermaksud menemui Bupati Sukabumi untuk mengadukan lambatnya penanganan penyakit kusta di Desa Cibuntu. Namun mereka kecewa, karena Bupati tidak ada ditempat.

Sementara itu, aksi mereka ini mendapat simpati dari masyarakat yang sempat melihatnya ketika berada
dihalaman kantor Pemda.

Euneng (70), salah satu penderita kusta kering mengaku, kusta yang dideritanya sejak 2004 lalu sempat sembuh. Waktu itu penyakitnya ditangani oleh Puskesmas Simpenan selama kurang lebih satu tahun. Pada 2009, tepatnya enam bulan lalu penyakit nenek renta kambuh kembali. Selama enam bulan tersebut, ia tidak lagi mendapat penanganan dari pemerintah.

"Saya datang ke kantor Pemda ingin mendapatkan perhatian atas merebaknya kusta yang ada di Cibuntu. Dan kenapa program penanganan kasus kusta ini dihentikan oleh pemerintah, padahal penderita sangat membutuhkan ditambah lagi kusta kembali ditemukan di Cibuntu," ungkapnya disela-sela aksi damai dihalaman kantor Pemda Kabupaten
Sukabumi.

Menurutnya, selama kurun waktu 2007 sejak dihentikannya program penanganan kasus kusta di Cibuntu Simpenan, jumlah penderita sebanyak 25 orang. Saat ini telah bertambah menjadi 38 . Bahkan data itu sekarang ada di Dinkes Kabupaten Sukabumi, namun hingga kini belum ada upaya penanganan serius dari pemerintah terhadap penderita kusta.

Direktur Eksekutif LBH Kesehatan Jakarta, Mochamad Sentot, SH
mengatakan, aspirasi para penderita kusta ini harus didengar oleh Pemda Sukabumi dalam penanganan kasus kusta yang kian merebak di Desa Cibuntu. Ia meminta pemerintah serius menangani puluhan penderita kusta yang hingga kini belum mendapat perhatian layak. Pasalnya, penderita kusta kalau dibiarkan begitu saja khawatir akan terjadi penularan ke yang lainnya. Terbukti, dari 25 orang penderita kusta kini bertambah
menjadi 38 orang.

"Apa yang diklaim Pemerintah pusat yang menyatakan Indonesia bebas dari kusta, itu hanya isapan jempol belaka. Buktinya masih ditemukan penderita kusta di Sukabumi, bahkan jumlahnya cukup banyak," katanya.

Dijelaskan, bahwasanya Pemda Kabupaten Sukabumi mengkalim pada 2005 data penderita kusta di satu desa hanya berjumlah 25 orang adalah tidak faktual dan perlu di verifikasi kembali. Selain itu, tidak adanya kejelasan penanganan penyebaran penyakit kusta di daerah endemik seperti di daerah Sukabumi menjadi bukti riil bahwa tidak adanya skala prioritas dan perhatian serius dari pemerintah terhadap penderita kusta.
Ketidakjelasan ini sekaligus juga menguatkan fakta bahwa reformasi kesehatan yang diklaim pemerintah SBY telah dijalankan ternyata jalan ditempat dan dapat dikatakan bergerak mundur.

"Data jumlah penderita kusta di Sukabumi ini riil sesuai temuan
dilapangan. Kalau penyakit kusta tidak cepat ditangani, penyebaran penyakit kusta akan terus menyerang masyarakat di desa terpencil," ujarnya.

Ia mengingatkan, Pemda Sukabumi harus segera menangani kasus yang sedang tren ini, terlebih bagi penderita kusta meski dilakukan karantina agar tidak terjadi penyebaran keseluruh daerah di Sukabumi. (*)