Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pada Asih Hutan Terbakar, Kenapa?

DESA CIBUNTU- Inti dari pada permasalahan Kebakaran Hutan yang terjadi di Kampung Pada Asih, dikarenakan kurangnya Warga memperhatikan alam yang semakin hari semakin terbengkalai, Semoga generasi yang akan datang, ada seseorang yang mau memperhatikan alam kampung tercinta ini, meskipun kampung kita adalah kampung yang di asingkan oleh pihak Pemerintah, kita sebagai warga setempat, marilah bersama sama memperhatikan alam kita tercinta ini.

di bawah ini adalah berita terbaru dari RADAR SUKABUMI.com


Kebakaran hutan terjadi kembali, di Kampung Pada Asih, Desa Mekar Asih, Kecamatan Simpenan, kemarin pagi. Insiden itu diperkirakan lantaran ulah tukang madu yang tidak bertanggungjawab yang membuang bekas pengasapan madu sembarangan.
Sontak melihat insiden tersebut puluhan warga berbondong-bondong bersama petugas Pemangkuan Hutan Parang Masigit Utara berusaha memdamkan api tersebut. Dan api baru bisa dipadamkans ekitar pukul 22.00 WIB.Pemadaman hutan itu juga hanya secara manual dengan cara membuat ilaran (penyekatan atau koridor) agar api tidak meluas. Hingga tadi malam, tujuh petugas kehutanan masih berjaga-jaga disekitar hutan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran kembali.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan Parang Masigit Utara, Ija Nurjaya mengatakan, hutan tersebut adalah lahan tidak baik untuk produksi (TBUP). Pasalnya, di lahan tersebut adalah batu tebing dan curam. Dengan posisi itu, banyak madu lebah di sana. “Sehingga kami menduga kebakaran itu diakibatkan ulah keteledoran tukang pengambil madu,” katanya.
Beruntung, lahan tersebut adalah bukan lahan tanaman. Sehingga kerugian hutan dianggap nihil. “Tidak ada kerugian. karena tidak ada tanaman yang terbakar. Lahan yang terbakar itu adalah ilalang,” timpalnya.
Sebelumnya (14/9) lalu, sekitar 7 hektar lahan di hutan parang masigit Utara juga terbakar. Dan lahan yang terbakar juga mirip dengan kejadian tersebut sehingga tidak ada kerugian pada insiden itu. hanya saja, insiden itu membuat seluruh petugas harus lebih berhati-hati untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hingga melalap lahan produksi.
“Kita juga melakukan piket dengan gantian tiga orang perhari. kalau ada kejadian kebakaran, kami langsung menginformasikan keapada petugas yang lain. Sehingga kami menangani bersama-sama. Dan Alhamdulillah kebakaran itu tidak pernah merembet hingga ke lahan produksi. Dan mudah-mudahan kita selalu bisa mengantisipasinya,” harapnya.(ryl)