Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Desa Tetangga Raskin Mahal ?

DESA CIBUNTU- Raskin memang untuk Warga yang kurang mampu, bukan untuk di permasalahkan, atau di jadikan aset bisnis dari sebagian golongan. Kenapa Raskin Mahal? silahkan di baca info di bawah ini.

http://radarsukabumi.com/?p=17202
SIMPENAN- Terbatasnya distribusi beras miskin (raskin) dari Bulog Sub Drive Cianjur berdampak kepada harga jual dari RT kepada pembeli yang notabene warga miskin.
Kurangnya kiriman beras itu terungkap setelah warga Desa Cidadap Kecamatan Simpenan mengeluhkan harga raskin yang harus ditebus Rp3 ribu/liter.
Warga yang tidak ingin dikorankan namanya itu bertanya-tanya dengan membengkaknya beras super murah itu. “Apakah benar harga raskin ini sekarang menjadi tiga ribu per liter. Biasanya juga kan saya beli Rp1600/liter. Kalau terlalu mahal, jelas kami keberatan,” katanya kemarin.
Saat dikonfirmasikan kepada pihak pengelola raskin Desa Cidadap dan pihak Kecamatan Simpenan mereka membenarkan adanya penjualan harga beras hingga mencapai Rp3 ribu/liter. “Ya benar, tapi di lapangan harganya variatif. Ada yang Rp2500/ liter sampai Rp3 ribu. RT-RT yang mendistribusikan itukan butuh biaya operasional. Apalagi beras yang mereka terima itu kurang. Dan kurangnya itu dari bulog,” kata Ketua Pengelola raskin Desa Cidadap, Endang Jaelani.
Ia juga menyebutkan, pihaknya menebus beras itu sebanyak 17 ton per bulan. Namun saat ini yang mereka terima hanya 16 ton. Satu ton raskin itu berkurang berdasarkan hitungan per karung yang susut. “Maksudnya, dalam satu karung seharusnya isinya 50 kilogram. Tapi isinya hanya ada 40 kg-45 kg. Itu berarti kurangnya setiap karung mendapai 5 kg sampai 10 kg/karung,” keluhnya.
Sejauh ini, ia hanya membuat berita acara sebagai bukti pendistribusian itu dilakukan sesuai prosedur. Kekurangan pasokan raskin itu tidak dibebankan kepada pengelola raskin di tingkat desa. melainkan dibebankan kepada penyalur yakni RT masing-masing.
Ketua RT 2/7 Kampung Sela Kopi, Desa Cidadap, Ujang Rosandi menuturkan, dengan adanya kekurangan beras yang diterima dari bulog yang bakal didistribukasikannya itu. “Iya Kang, kami menerima beras itu kurang. dalam satu karungnya itu kurang 5 kg sampai 10 kg,” keluhnya juga. Jelas saja, untuk menutupi kekurangannya itu, RT yang bertugas mendistribusakna raskin itu menaikan harga keapada warga miskin yang membelinya. Yakni antara Rp 2.500 hingga Rp 3 ribu.
Sementara itu, Petugas Trantib Kecamatan Simpenan Apud Maulani berharap adanya pengawasan di tingkat bulog. Pasalnya, menurut dia, hampir semua desa di kabupaten Sukabumi termasuk di wilayah Kecamatan Simpenan rata-rata semua selalu kekurangan pasokan. “Padahalkan sudah dibayar. Misalnya di Desa Cidadap sudah dibayar untuk 17 ton sedangkan yang diterima hanya 16 ton. Ini jelas harus dibenahi,” harapnyaseraya dibenarkan Sekmat Simpenan, Dedi Suryadi.(ryl)
Blogger|inchubuanekn


NB- Lantas bagai mana dengan pembagian yang ada di Desa Cibuntu ??? apakah ada masalah ?