masa jabatan presiden soekarno
berikut masa jabatanya : (kurang lebih 23 tahun lamanya jadi presiden)
1. Soekarno 100px-Soekarno
Masa jabatan : 18 Agustus 1945 – 19 Desember 1948
Wakil Presiden : Moh. Hatta
2. Syafruddin Prawira Negara (Ketua PDRI — Pemerintahan Darurat Republik Insonesia)
100px-Sjafrudin_prawiranegara
Masa Jabatan : 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949
Wakil Presiden : –
3. Soekarno
Masa jabatan : 13 Juli 1949 – 27 Desember 1949
Wakil Presiden : Moh. Hatta
4. Soekarno (Presiden RIS — Republik Indonesia Serikat)
Masa jabatan : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Wakil Presiden : –
Perdana Menteri RIS : Moh. Hatta
5. Assaat, Datuk Mudo (Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI)
100px-Assaat_PYO
Masa jabatan : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Wakil Presiden : –
Catatan : Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar, Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) di mana Republik Indonesia merupakan salah satu negara bagiannya. Karena Soekarno dan Hatta diangkat menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka Assaat diangkat sebagai “Pemangku Sementara Jabatan Presiden Republik Indonesia”. Jabatan ini berakhir ketika RIS kembali ke bentuk negara kesatuan (Republik Indonesia).
6. Soekarno
Masa jabatan : 15 Agustus 1950 – 1 Desember 1956
Wakil Presiden : Moh. Hatta
7. Soekarno
Masa jabatan : 1 Desember 1956 – 22 Februari 1967
Wakil Presiden : –
Achmed Soekarno1. Soekarno 100px-Soekarno
Masa jabatan : 18 Agustus 1945 – 19 Desember 1948
Wakil Presiden : Moh. Hatta
2. Syafruddin Prawira Negara (Ketua PDRI — Pemerintahan Darurat Republik Insonesia)
100px-Sjafrudin_prawiranegara
Masa Jabatan : 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949
Wakil Presiden : –
3. Soekarno
Masa jabatan : 13 Juli 1949 – 27 Desember 1949
Wakil Presiden : Moh. Hatta
4. Soekarno (Presiden RIS — Republik Indonesia Serikat)
Masa jabatan : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Wakil Presiden : –
Perdana Menteri RIS : Moh. Hatta
5. Assaat, Datuk Mudo (Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI)
100px-Assaat_PYO
Masa jabatan : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Wakil Presiden : –
Catatan : Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar, Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) di mana Republik Indonesia merupakan salah satu negara bagiannya. Karena Soekarno dan Hatta diangkat menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka Assaat diangkat sebagai “Pemangku Sementara Jabatan Presiden Republik Indonesia”. Jabatan ini berakhir ketika RIS kembali ke bentuk negara kesatuan (Republik Indonesia).
6. Soekarno
Masa jabatan : 15 Agustus 1950 – 1 Desember 1956
Wakil Presiden : Moh. Hatta
7. Soekarno
Masa jabatan : 1 Desember 1956 – 22 Februari 1967
Wakil Presiden : –
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[rujukan?] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Denmark dan bahasa Spanyol.
Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.Dalam beberapa versi lain,[rujukan?] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.
Dari Ir.Soekarno sampai ke Presiden Soekarno
Karena amat banyak menyinggung Pimpinan Negara Republik Indonesia dalam masa revolusi ini. Maka saya perlu sekali mengemukakan sedikit pandangan mengenai dirinya Presiden Soekarno. Barangkali ada baiknya juga saya ceritakan tentang perhubungan saya dengan Presiden Soekarno.
Sah dan perubahan jiwa manusia itu umumnya, sebagai cerminan perubahan masyarakat manusia umumnya pula, juga mengalami undang dialektika, yakni perubahan sedikit demi sedikit, dari abad ke abad pada suatu ketika menjadi pertukaran sifat. Dengan maju berubahnya masyarakat sedunia, dari zaman komunisme-asli ke zaman sosialisme modern melalui zaman perbudakan, zaman ningrat dan zaman kapitalisme, maka maju dan berubahnya kebudayaan kejiwaan (psychology) manusia itu dalam ratusan tahun.
Tetapi dalam dirinya seseorang (manusia) pada suatu masyarakat dalam hidupnya seseorang itu bisa berlaku gerakan kemajuan atau gerakan kemunduran. Seseorang dalam seumur hidupnya bisa bertukar dari revolusioner menjadi konservatif atau anti-revolusioner atau sebaliknya dari konservatif bertukar menjadi revolusioner. Yang menjadi pendorong dalam pertukaran paham itu biasanya perjuangan kelas dalam masyarakat itu. Filsafat atau pandangan hidup dan juga kemauan atau wataknya orang itu sendiri. Seseorang juga berwatak waja dan konsekwen dan mempunyai pandangan yang tepat tentang gerakan kelas dalam masyarakat itu, biasanya patah atau tegak dengan pahamnya semula. Tetapi orang yang tiada mempunyai filsafat atau pandangan hidup yang tepat dan masak tetapi mempunyai watak dan kemauan yang mudah diombang-ambing oleh sentimen (perasaan) serta hawa nafsu diri sendiri atau pengaruh dari luar, biasanya kalau bertemu dengan rintangan mudah sekali bertukar warna dan memilih keuntungan sementara untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Satu dua di antara pelbagai ukuran yang biasanya kita pakai terhadap seseorang yang terjun terhadap seseorang, sebagai pemimpin, apakah pertama sekali ia dapat melihat ke depan dan yang kedua pakah dia cukup mempunyai watak yang konsekwen untuk memegang pandangan ke depan itu. Dalam prakteknya kita bertanya, apakah yang dijanjikan pemimpin itu kepada pengikut dan rakyatnya. Kedua, apakah dia jujur dan konsekwen melaksanakan apa yang sudah dijanjikannya itu sambil juga memperhatikan cara dan moral yang dijungjungnya untuk menepati janjinya itu.
Kita pertama bertanya; apa yang dijanjikan oleh Ir.Soekarno kepada rakyat Indonesia ketika dia memimpin PNI di masa “Hindia Belanda”? kedua, apakah Ir.Soekarno jujur memegang janjinya itu?
Kita semua mengetahui bahwa Ir.Soekarno menuju kepada Indonesia merdeka atas dasar “Sosio-Nasionalisme” dan “Sosio-Demokrasi” dengan cara MASSA AKSI serta dengan semangat yang “tak kenal damai” (bukan serupa almarhum Dr Sutomo).
Ir Soekrano sudah menderita banyak kesengsaraan lantaran pahamnya itu dari pihak imperialisme Belanda, dan sebaliknya pula mendapat kehormatan, simpat dan pujian yang luar biasa dari seluruh golongan rakyat di Indonesia.
Tetapi bagaimanakah Ir Soekarno menepati janjinya?
Dengan Jepang yang imperialistis, militeristis dan teocratis Ir.Soekarno dari mulanya Jepang masuk sampai jatuhnya dari tahun 1942 sampai tahun 1945 dia bisa kerjasama bahkan bisa “sehidup semati” untuk mendirikan Indonesia merdeka di kelak kemudian hari dalam lingkungan “Asia Timur Raya” yang pastilah cocok dengan filsafat hidup Tenno Heika dan Kenpei Jepang. Oleh karena kepercayaan dan penghargaanTenno Heika oleh Jendral Terauchi, Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Perang Jepang di Asia Selatan, antara tanggal 5 dan 11 Agustus 1945 di Saigon.
Presiden Soekrano (yang walaupun atas desakan para pemuda Jakarta) pada 17 Agustus 1945 telah memmproklamasikam kemerdekaan Indonesia dan di masa Jepang menciptakan “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis” serta dengan secara sandiwara membakar potret van der Plas (Roosevelt dan Churchill)—dengan “Naskah Linggarjati” dan “Renville principles” menerima kembali Mahkota Raja Belanda di samping mengakui modal asing baik yang langsung memusuhi, maupun yang tidak langsung memusuhi Republik.
Silsilah Atau Asal Usul Keturunan Soekarno
Dalam Cerita ini bahwa Ayah Soekarno adalah La Ode Muhammad Idris beliau seorang keturunan Kerajaan Button yang mengasingkan diri ke Buleleng Bali, pada saat itu La Ode ikut kapal para saudagar yang menuju Bali tepatnya pada tahun 1898, Di pesisir Buleleng itu banyak saudagar-saudagar Buton dan bersama salah seorang saudagar itu, La Ode tinggal. La Ode meningglakan Buton karena kecewa lantaran adanya perasaan tidak adil terhadap dirinya karena tidak terpilih sebagai sultan Buton pada saat itu. Dalam pengasingan itu La ode sering melihat anak gadis cantik yang merupakan putri ke 2 dari petinggi Kerajaan di bali yang bernama Nyoman Pesek dan Ni Made Liran,anak gadis berparas ayu itu bernama Ida Ayu Nyoman Rai dengan nama panggilan Srimben.
kemudian La Ode yang sudah tidak tahan memberanikan diri datang ke orang tua gadis itu, saat meyampaikan maksudnya untuk melamar sang gadis bukan nya diterima Lo ade langsung mendapat amarah besar dari sang ayah gadis tersebut, karena sudah berani-beraniya melamar anaknya yang asal asul keturunannya saja gak jelas, meski saat itu ia telah menyebutkan bahwa dirinya keturunan kerajaan Buton.Tapi, keluarga Nyoman Pesek tidak percaya begitu saja. Mendapat penolakan itu, La ode lalu kembali ke perkampungan buleleng tepat pengasingannya berpikir keras bagaimana caranya bisa meyakinkan Ayah sang gadis. La Ode Idris yang masih keturunan wali akhirnya dengan mudah mendapatkan petunjuk ghaib sampai pada akhirnya beberapa hari kemudian ia kembali lagi ke kediaman Nyoman Pesek dengan membawa sebilih keris pusaka sakti (To'bo) berkepala burung sebagai bukti bahwa ia benar-benar keturunan Bangsawan Buton.
+Rinal Purba
Melihat keris tersebut sanga Nyoman Pesek sangat kaget karena keris itu menurutnya sama seperti keris yang sering dibawah oleh sultan Buton bila sedang ada acara pertemuan antar kerajaan baik Bali sendiri maupun di Makassar, sejak saat itulah dia percara bahwa La Ode benar keturunan Bangsawan Buton. Singkat cerita kemudian La ode Idris dan Ida Ayu Nyoman Rai menikah, dari pernikahan itu dikaruniai anak yaitu Soekarno kecil di Buleleng pulau Bali (6 Juni 1901). Namun kebersamaan mereka tidak berlangsung lama atau sekitar 3 tahun, karena La Ode Idris harus meningglkan Bali menuju Buton setelah ada utusan menjemputnya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di kesultanan waktu itu tepatnya antara tahun 1911 sampai 1914, waktu itu soekarno masih usia sekitar 3 tahun.
Sejak saat itu La Ode tidak ada kabar beritanya dan meninggalkan Ida Ayu Nyoman Rai tanpa nafkah batin dan lahir sehingga Ida Ayu Nyoman Rai harus membesarkan soekarno seorang diri sampai soekarno berusia kira-kira 5 tahun. Ditinggal begitu saja tanpa ada kabar beritanya tentu kurang enak sampai pada akhirnya Ida Ayu Nyoman Rai lewat sahabat dekatnya Made Lestari, diperkenalkan dengan seorang guru bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo yang juga akhirnya jatuh cinta kemudian Ida Ayu Nyoman Rai dibawa lari ke surabaya, dalam peristiwa ini juga hampir terjadi pertumpahan darah, tapi mereka tetap menikah dan kemudian Raden Soekemi Sosrodihardjo inilah yang kemudian menjadi Ayah Soekarno sekaligus membesarkan nya seperti yang tertulis dalam catatan sejarah Indonesia baca sumbernya di :
video terkait sukarno:'
lainya :
thanks .. sebelumnya : masa jabatan kepala desa